Awal Belajar Menjadi Dropship Hingga Berhasil



Setelah membaca artikel saya pengertian broker dan dropship untuk memulai usaha bisnis online sekarang kita akan melanjutkan ke pembahasan menjadi dropship sukses.


    hal-hal yang harus kita perhatikan yaitu seperti
  1. Produk apa yang mau Anda jual?
  2. Langkah paling pertama ini biasanya yang paling bikin bingung. Tentunya Anda mau menjual produk yang sifatnya sustainable dan berpeluang besar bukan? Maka dari itu, ada beberapa syarat yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan:
    • Jangan terlalu banyak jual berbagai macam produk Untuk brand skala-kecil menengah, wajib untuk fokus dalam 1 sektor bisnis. Gunanya biar brand awareness bisnis Anda di mata pelanggan itu lebih maksimal. Selain itu, dari faktor kompetitor juga berpengaruh. Semakin banyak aneka produk yang Anda jual, maka akan menjaring lebih banyak kompetitor juga. Yang artinya akan sulit untuk brand Anda nanti bisa memenangkan persaingan pasar. Terakhir, dari segi sumber daya bisnis Anda sendiri. Kecuali Anda adalah pemain berskala besar seperti Carrefour dan para kompetitornya.

    • Spesifik Di tahap ini kita mau lebih mempersempit jangkauannya. Alasannya masih sama seperti poin sebelumnya, biar lebih fokus, baik dalam pemasaran, sumber daya, penjualan, kompetitor, dan faktor lainnya. Jangan menjual ‘kaos’, tapi jualah ‘kaos polos berbagai macam warna dengan bahan Gildan 30s’.

    • Sustainable Agar brand Anda nantinya bisa bertahan lama, maka produk yang dijual juga harus ‘tahan banting’. Hindari menjual produk yang sifatnya sementara, sesuai trend, dan seasonal. Contohnya batu akik, gelang keseimbangan, ornamen Natal, dan sebagainya.

    • Tingkat permintaannya tinggi Carilah produk yang benar-benar akan digunakan oleh pelanggan. Pertimbangkanlah faktor tingkat permintaan dan customers’ needs and wants. Siapa coba yang mau beli produk begituan? Boro-boro beli, mungkin dikasih gratis pun belum tentu ada yang mau pakai.

    • Gak mudah rusak Reseller online atau dropshipper berarti Anda memasarkan via online, di mana biasanya target marketnya cenderung berada di beberapa daerah, berskala nasional, bahkan mancanegara. Maka dari itu, hindari produk yang rentan rusak selama pengiriman. Kecuali bisa dikemas sedemikian mungkin, sehingga aman dari kerusakan.

    • Legal Beberapa waktu yang lalu (saat artikel ini dibuat), Indonesia dihebohkan dengan produk yang kontroversial dan dinilai memiliki unsur pornografi. Hati-hati untuk menjual suatu produk, khususnya di Indonesia yang punya regulasinya sendiri. Pastikan produk tersebut sudah terdaftar secara resmi, sehingga tidak terjadi masalah perijinan di saat brand Anda udah berskala besar. Setidaknya produk yang Anda jual tidak memicu konflik atau menentang aturan.

    • Hindari produk yang punya banyak kompetitor ‘raksaksa’ Hindari bersaing dengan banyak kompetitor yang menjual produk dalam volume tinggi. Kita gak mau menjual perlengkapan Mac yang sudah ada lebih dari 10 kompetitor raksaksa. Di mana setiap bulannya masing-masing mereka bisa jual ratusan bahkan ribuan unit. Tapi jangan berkecil hati dulu bro, karena ada solusi dari permasalahan ini, yakni dengan memberikan value pada brand kita masing-masing.

    • Pilih produk yang simpel (mudah dikirim dan berukuran kecil) Kalau saya pribadi sebagai reseller online atau dropshipper online… Saya menghindari berjualan produk seperti paku bumi, lemari es, nitrogen cair, baja ringan, ban traktor, yang mana produk-produk ini jauh lebih rumit dan mahal untuk pengiriman jarak jauh.


  3. Siapa yang mau beli produk Anda?
  4. Setelah Anda memilih produk yang mau dijual, sekarang saatnya untuk menentukan siapakah target market yang mau Anda sasar. Tentukan target market secara spesifik, atau yang biasa disebut dengan buyer persona. Mulai dari usia, jenis kelamin, hobi, serta faktor lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pendekatan dan promosi. Jangan sepelekan langkah ini, karena dengan mengetahui target market, maka Anda bisa memasarkan produk lebih fokus lagi sesuai dengan identitas mereka. Buat Anda yang kesulitan dalam menentukan buyer persona, saya sudah menyiapkan 1 artikel khusus bagaimana cara menentukan target market bisnis Anda.

  5. Analisis kompetitor
  6. Masih inget kan bro di poin pertama saya bilang kompetitor ‘raksaksa’? Jangan senang dulu kalau ternyata kompetitor Anda itu gak ada atau sedikit jumlahnya yang ‘raksaksa’. Meskipun kompetitor dari produk dan target market Anda itu masih berskala kecil-menengah, bukan berarti mereka boleh dihiraukan gitu aja. Pelajari cara mereka melakukan pemasaran, apa yang salah dari mereka, dan bagaimana cara mengatasinya. Apa yang membedakan mereka dari kompetitor lainnya? Kenapa pelanggan lebih pilih kompetitor A dibanding kompetitor B? Media pemasaran apa yang mereka gunakan? Tugas Anda sekarang: Catatlah 5 kompetitor terbesar Anda saat ini, tulis apa keunggulan dan kelemahan mereka. Lalu bandingkan dengan brand yang akan Anda bangun nanti. Bagaimana Anda mengatasi keunggulan mereka agar bisa memenangkan persaingan, dan gunakan kelemahan mereka sebagai bahan pembelajaran bisnis Anda.

  7. Cari supplier
  8. Setelah Anda benar-benar yakin dengan pilihan produk, target market dan kondisi pasar yang berpeluang, maka langkah selanjutnya adalah mencari sumber pemasok alias supplier. Langkah ini cukup menyenangkan buat saya. Karena di sini saya seperti berlomba mencari supplier dengan harga termurah, serta kualitas yang tepat, di media online manapun, dengan ribuan reseller lainnya.

      Syarat supplier yang baik:
    1. Fast response. Khususnya buat para reseller atau dropshipper online. Respon yang cepat itu salah satu faktor penting agar memiliki brand yang baik. Masalah ramah atau engga-nya itu belakangan.
    2. Harga yang ditawarkan murah. Artinya benar-benar murah dibanding pemasok lainnya. Apalagi kalau ada sistem yang menguntungkan reseller dan dropshipper online, seperti Ocean Seven T-shirt Factory.
    3. Komisi jelas. Cari supplier yang gak cuma memberikan harga murah, tapi juga memberikan harga khusus untuk reseller. Sebagai contoh supplier A menjual tas pria dengan harga satuan (konsumen) dan reseller dipukul rata @ Rp 50,000,- Kalau Anda dapat modal segitu, otomatis Anda harus menaikan harga setidaknya Rp 80,000,- Lalu kenapa pelanggan harus beli tas di toko Anda dengan harga yang lebih mahal, sedangkan ada harga yang lebih murah, yakni supplier Anda sendiri?
    4. Terpercaya. Gak perlu dijelaskan.
    5. Lokasi kirim dekat dengan pasar. Saya sendiri prefer punya supplier yang mengirim produk dari daerah Jabodetabek. Tapi kalau ternyata supplier Anda cuma ada di luar daerah tersebut, bukan jadi masalah. Yang terpenting adalah mempertimbangkan ongkos dan estimasi pengirimannya.
    6. Produknya punya kualitas tinggi. Hal ini patut dipertimbangkan untuk menjaga brand image bisnis Anda ke depannya. Jangan pernah memelihara, bahkan mengoleksi kekecewaan pelanggan.
    7. Stok barang. Cari pemasok yang punya stok barang berlimpah atau selalu ready stock, sehingga gak ada alasan pelanggan gak jadi beli karena kehabisan stok. Selain itu perhatikan juga bagaimana sistem cek stoknya. Lewat online itu lebih baik karena real-time Anda bisa cek kapanpun dan di manapun. Tapi kalau memang masih manual, pastikan pemasok tersebut punya response super cepat untuk konfirmasi ketersediaan stok.
    8. Gak asal seruduk. Supplier yang baik itu gak merebut pelanggan Anda sebagai dropshipper dengan cara apapun. Misalnya menyelipkan kartu nama atau saat pengiriman, menghubungi pelanggan kita secara diam-diam, dan sebagainya.

Comments