Permainan Badia Batuang / Meriam Bambu Tradisional Sumatera Barat



Di bulan suci ramadhan identik dengan kembang api dan petasan. Namun di bulan ramadhan ada yang lebih spesifik dari kembang api, yaitu Meriam Bambu.

Meriam-meriam bambu ini biasa dimainkan dikampung-kampung untuk meramaikan suasana dan kegiatan menunggu waktu datangnya berbuka puasa. Di Solok Selatan ( Solsel) meriam bambu ini di sebut “ Badia-badia Batuang”.

Badia-badia batuang ini terbuat dari bambu yang memiliki diameter lebih besar dari bambu sejenis lainnya dan dengan panjang bambu sekitar 3 meter yang di lubangi pada sekat-sekat ruasnya sehingga menjadi mirip pipa, namun pada bagian pangkal ruasnya tidak dilubangi, dipertahankan karena nantinya dipergunakan untuk menampung minyak tanah, dan pada bagian atasnya dibuat lubang kecil untuk mengisi minyak dan memasukkan sumbu api.

Permainan badia-badia batuang ini terbilang memiliki resiko rendah. Resiko yang sering diakibatkan adalah terbakarnya bulu alis atau bagian muka yang lain karena kena uap panas saat meniup lubang sumbu.



Namun juga menjadi lebih perhatian jika permainan ini sudah melibatkan benda benda yang di pasang pada bagian moncongnya. Seringnya yang dipasang adalah kaleng kaleng bekas. Kaleng kaleng ini akan terlempar saat badia-badia batuang disulut dan meledak. Terlebih jika ditambahkan karbit sebagai bahan ledaknya, dan sudah dapat dipastikan maka efek ledakan akan sangat kuat sehingga menimbulkan suara ledakan yang semakin keras dan itu akan menambah suasana riuh gembira.

Namun sayangnya di masa sekarang, permainan ini sudah jarang sekali ditemukan, anak-anak tak tampak lagi kebersamaanya dalam memainkan permainan ini. Entahlah, berharap permainan ini tetap lestari dan dimainkan.

Sumber:http://porosriau.com/SOLSEL/Mengenang-Badia-badia-Batuang---Permainan-Rakyat-yang-Sudah-Mulai-Terlupakan


Comments