Permainan pecah piring merupakan permainan tradisional yang berasal suku batak Pakpak yang berasal dari kabupaten Pakpak Barat dan kabupaten Dairi di provinsi Sumatera Utara. Permainan tradisional ini mampu menambah kelincahan gerak tubuh, daya tahan tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan tubuh dan memacu daya fikir.
Permainan pecah piring salah satu jenis permainan sehari-hari orang batak, permainan ini merupakan permainan yang sangat populer dikalangan orang batak, baik anak-anak, remaja, bahkan sampai orang dewasa. Permainan pecah piring ini biasanya di mainkan oleh kalangan anak-anak sebagai aktivitas mereka setelah pulang dari sekolah yang dimainkan pada waktu sore hari. Dikalangan orang batak permainan pecah piring dijadikan sebagai perlombaan rakyat bagi anak-anak pada festival nasional seperti pada perayaan hari jadi Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, ini ditujukan untuk membangun semangat anak-anak dalam menjunjung tinggi persaudaraan diantara perkampungan, uniknya tidak ada batasan umur untuk ikut serta dalam permainan ini siapa yang mau dan berani boleh bermain.
Jika dianalisa dalam permainan pecah piring terdapat unsur-unsur kebugaran jasmani seperti kecepatan, kelincahan, daya tahan, akurasi, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, juga keentukan, sementara alat yang digunakan dalam permainan pecah piring sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bola yang dibuat dari kertas dengan batu kecil dibagian dalamnya, selain itu diperlukan batu-batu permukaannya datar agar bisa disusun rapi.
Pola Permainan Pecah Piring
- Adapun pola maupun bentuk permainan pecah piring ini adalah;
Peraturan Permainan Pecah Piring
Dalam setiap permainan selalu ada peraturan agar ketika permainan tersebut berlangsung kedua tim bisa bermain dengan sportif, dalam permainan pecah piring peraturan bisa ditentukan dengan mematuhi peraturan tetap dan tambahan.- Peraturan tetap adalah peraturan yang sudah turun temurun semenjak permainan ini ada, seperti;
- Peraturan tambahan lebih kepada persetujuan aturan dikedua belah pihak, misalnya;
- Tidak boleh menendang bola.
- Bagian yang terkena hanya dari area pinggang hingga kepala.
- Jika jumlah pemainnya banyak, lebar lapangan dapat di perluas.
- Contoh : bila seorang pemain memiliki ruang gerak 2 meter, dan jumlah keseluruhan pemain ada 10 orang, maka luas lapangannya diperkirakan 20 meter
Sumber:https://olahragamenyenangkan.wordpress.com/2015/05/23/permainan-pecah-piring-3/
- Baca Juga Permainan Tradisional Sumatera Utara Lainnya
- Permainan Latar-latar (mercon dari Busi) Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Latar-latar (mercon dari Busi) Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Markoje ( markaret) Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Pecah-Pecah Piring Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Marsiayak Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Zondaag Mandaag Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Gundala-gundala Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Marultop Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Pat ni Gajah Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Maristekka Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Batu Marsiada Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Margalah Tradisional Sumatera Utara
- Permainan Marjalengkat Tradisional Sumatera Utara
Comments
Post a Comment