Profil Jembatan Limpapeh Bukittinggi
Jembatan Limpapeh Bukittinggi tepat membentang di atas jalan Ahmad Yani, tak jauh dari Jam Gadang. Jembatan yang didirikan pada tahun 1996 ini merupakan penghubung antara Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan kawasan Benteng Fort de Kock. Jembatan memiliki panjang 90 meter dengan lebar kurang lebih 3 meter. Jembatan ini didominasi warna merah dan kuning khas Ranah Minang dengan bangunan berarsitektur Minang dengan model Rumah Gadang-nya. Pada jembatan juga terdapat ukiran-ukiran khas Minangkabau.
Pemandangan khas Bukittinggi dari atas jembatan
Jika pengunjung melintasi Jembatan Limpapeh Bukittinggi, maka pengunjung dapat melihat pemadangan kota Bukittinggi yang indah ditambah dengan udara yang sangat sejuk. Hamparan rumah, toko serta mobil-mobil yang melintas tetap enak dipandang dengan latar belakang Gunung Marapi serta perbukitan yang hijau. Di kejauhan juga ada Jam Gadang yang tampak menyembul di antara atap rumah-rumah penduduk dan toko-toko.Hati-hati bagi yang ingin mengambil gambar dengan kamera di lokasi ini. Karena Monyet-monyet dari Taman Margasatwa kerap melintas dan bisa saja merebut kamera yang tengah dibawa.
Akses ke Jembatan Limpapeh Bukittinggi
Pengunjung yang ingin melintasi Jembatan Limpapeh Bukittinggi bisa masuk melalui Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan biaya masuk delapan ribu rupiah perorang. Sempatkan dahulu untuk melihat aneka satwa yang ada di taman margasatwa seperti gajah, unta, rusa, kangguru dan lain-lain. Opsi lainnya wisatawan bisa masuk melalui Benteng Fort de Kock dari sisi yang satunya. Saat liburan, jembatan ini dipenuhi oleh para wisatawan yang melintas dan ingin berfoto-foto. Jangan lupa, luangkan waktu sejenak untuk melihat kota Bukittinggi dari Jembatan Limpapeh Bukittinggi
Sumber: https://www.pelangiholiday.com/2014/04/jembatan-limpapeh-tempat-wisata.html
- Baca Juga wisata Sumatera Barat Lainnya
Comments
Post a Comment